Wednesday, May 19, 2010

Little Miss Sunshine

Apakah anda pernah menyaksikan film "American Beauty". Ya..,kalau sudah pernah "Apa yang anda rasakan?"Satir,dark dan anda tidak akan pernah berhenti mengelus elus dada anda melihat sikap anggota keluarga Lester Burnham ini. Sudah sebelas tahun berlalu, jika ditonton berulang kali tetap mengingatkan pengalaman pertama kali melihatnya. Lantas adakah film yang mampu mengulang kembali kesatiran yang sudah lama saya rindukan itu? Jawabannya "Ada".
Ditahun 2006 Fox meluncurkan sebuah drama komedi berjudul Little Miss Sunshine. Diajang kompetisi Internasional sekelas Sundance Film Festival , film ini mempesona para penonton dan jurinya. Walau diserempet oleh dominasi Dreamgirls di Academy Award, film ini tak terduga menyalip semua pesertanya dan menjadi Underdog alias Biang Kerok paling menggemaskan saat itu.
Dengan kemenangan dua Oscar ditangannya mari bersama sama kita baca re-view film tersebut.


"Ada sebuah keluarga kelas ekonomi menengah tinggal di Albuquerque yang sedang menghadapi situasi yang rumit dan diujung tanduk.Kepala keluarga tersebut bernama Richard Hoover, seorang penulis buku 9 langkah menuju kesuksesan yang perfeksionis dan sedang mengurus kontrak bukunya dengan penerbit.Ia memiliki seorang istri bernama Shyerril dan dua anak Olive dan Dwayne.
Olive tergila gila dengan kontes kecantikan yang ia ikuti.Ia meraih tempat kedua didalam kompetisi lokal setempat.
Dwayne yang lebih aneh, ia puasa bicara selama berbulan bulan dalam kaul usahanya memasuki kelas penerbangan.
Kemudian ada kakek Olive dan Dwayne bernama Edwin Hoover seorang pecandu narkoba yang kesibukannya ikut melatih penampilan Olive, cucunya tersebut.
Dan satu lagi paman mereka Frank yang hendak bunuh diri lantaran ia diputuskan oleh kekasihnya yang berpaling kepada koleganya.

Scene paling seru akan kita dapatkan pada saat makan siang.Si kecil Olive menanyakan mengapa tangan pamannya dibebat.Ibunya Sherryl protes karena merasa pertanyaan itu akan menjurus pada aksi bunuh diri Frank. Tapi Richard malah membuat Olive penasaran.
Perdebatan seru terus terjadi sampai pada akhirnya Olive dengan cerdas hanya mengatakan "That's Silly" membuatku tertawa terbahak bahak tak karuan.



konflik terus terjadi dengan pembawaan komedi dan dengan tiba tiba datang telepon yang mengatakan juara pertama kompetisi lokal setempat di Diskualifikasi dan Olive berhak ikut kontes Little Miss sunshine di California.Semua keluarga ikut ber bondong bondong mengantarkan Olive seakan akan ada angin surga yang datang ditengah tengah kehancuran mereka.

Maka mereka pun pergi dengan mobil tua dan dengan kejutan kejutan dan kekocakan yang lucu sekali dan jauh dari kesan slapstick. Dengarkan saja sang kakek dengan mulut kotornya tersebut yang menyarankan Frank yang putus cinta agar tidur dengan banyak wanita sebelum pada akhirnya menyesal seperti dirinya yang tidur dengan satu wanita sampai masa tuanya.Kemudian aksi saling sindir antara Frank dan Richard (siapa yang ngak geram ama si Richard ini.sombongnya bukan main).


Kejutan datang dari Richard dimana bukunya ditolak penerbit,Dwayne yang rahasianya terkuak, keharuan pun melanda sang kakek, sampai pada perjuangan mereka menghantarkan Olive yang minder. Dan pada akhirnya apa yang mereka tidak dapatkan bukanlah masalah, melainkan ada hal lain yang "melebihi segala galanya."

Semua pemain bermain sangat gemilang dan naskahnya yang agak kotor dan intens menjadi senjata utama setiap scene scene didalamnya.
Saya suka penampilan Greg Kinnear disini yang bebalnya bukan main tetapi menyiratkan rasa kasihan sebagai kepala rumah tangga yang gagal.kemudian Paul Dano yang selama dua pertiga penampilannya hanya menggunakan bahasa tubuh dan isyarat.Tidak ketinggalan tony collette yang satu satunya berperan sebagai tokoh yang "normal" di film ini mampu memukau saya.




Abigail Breslin seakan akan aktris cilik yang sudah hampir pasti menggantikan aktris cerdas cate Blanchett bersanding Dakota Fanning ( abis keduanya agak mirip ..) dengan perut buncitnya tampil lugu dan kocak (lihat bagaimana dia menari Streaptease). Oscar dijatuhkan pada sang kakek yang diperankan dengan kotor,mesum dan amat iba oleh Alan Arkin.


Little Miss Sunshine memang pantas meraih 2 piala utama Oscar. walau bukan konsumsi anak anak, betapa film ini layak diputar dan rasa ketika menontonnya sangat komplit. terkadang manis, asam dan pahit diiringi kegetiran dark komedi didalmnya.

Tidak ketinggalan soundtrack didalamnya yang sangat Amerika dimainkan oleh Devotcsha dan Sufjan Stevans dengan alunan layaknya marching band. "Till The End of Time, How It Ends, The Winner Is,chicago '' adalah track rekomendasi dari saya.


Silahkan mencobanya....

Score : 4.25/5