Saturday, June 12, 2010
Curhat Music
Sebenarnya saya sedikit susah untuk menyukai lagu lagu lokal belakangan ini. Bahkan playlist music dihandphone saya akan dengan sangat manis dilihat dan didengar apabila tidak ada lagu lokal ( Trivia : saya penggemar Uncle Phill Collins, Michael Buble dan Glen Hansard.)Teman teman saya yang sering meminjam Hp/mp3 saya pasti menyindir saya "lagu lagunya sok elit pake berbahasa inggris. " hahhahaha bahkan teman yang paling dekat dengan saya mengerutkan dahi melihat playlist saya. Abiss mereka ngak kenal siapa itu Michael Buble dan siapa itu sang legendaris James Taylor.
Sayapun sadar didalam diri saya sudah mulai luntur kecintaan saya terhadap lagu pop indonesia secara umum. Seperti Ungu,Drive,dan Cinta Laura yang mendengar namanya saja kepala agak mumet. Tapi jangan salah , 5 tahun yang lalu saya sangat suka meng Update lagu lagu Marcell,Chrisye,Peterpan,Glenn dan tak lupa Ada Band (yang ini agak melow).
Memang harus diakui blantika musik Indonesia cukup saya akui sebagai industri yang sangat menjanjikan buat semua seluk beluk musisi profesional dan juga amatiran.Tidak ada batasan untuk siapapun jika dilihat dari latar profesi untuk terhalang memasuki dunia musik, begitu juga sebaliknya. Ada yang bagus dan ada juga yang tidak. Baru baru ini aktris muda pemenang Panasonic Award Nikita Willy hendak membuat single terbaru.Begitu juga dengan selebritis lain yang mencoba pengalaman disini.Bahkan pelawak sekalipun semacam "Aziz Gagap" sudah menelurkan sebuah single (agak nyengir mendengar suaranya dia yang...)
Hmm.., hanya saja tidak semua hasil karya band/solo/duo yang lagi tenar mendapatkan sambutan yang mencerahkan dimata saya.Dasar saya mengatakan hal itu hanya satu "Kwalitas" yang mungkin substansi yang di nomor sepuluh kan oleh penyanyi anak sekarang.Kwalitas itu mencakup materi lirik yang bagus,komposisi yang indah dan aransemen yang menarik dengan kreatifitas tinggi dalam mengolah materi pop ke tingkat yang sangat tak terduga. Kata "tak terduga" ini saya ibaratkan sebuah kondisi dimana "TERNYATA" lagu Pop bisa dipadu-padankan dengan Keroncong, lagu pop bisa diolah dengan Jazz, dan lagu pop pun bisa ditampilkan dalam lantunan khas "kedaerahan".
Makanya saya tak heran mengapa "ST 12" merupakan band nomor satu ditahun ini dimata saya dibandingkan dengan DEmassive (yang masih dipertanyakan orisinilitas karya mereka)karena mereka menempatkan unsur "melayu" sebagai WAJAH dan IDENTITAS karya mereka sebagai sebuah paket track yang unik dan berkwalitas, Bondan Prakoso yang memprakarsai unsur pop bernuansa keroncong, begitu juga dengan kekaguman saya ama CHANGCUTTERS ( pas ngak ejaannya..) yang menerapkan kata "Ekstrensik" sebagai aset utama dalam penampilan mereka.
Jadi jangan salahkan saya yang memang agak memberikan batas batas abstrak terhadap lagu lagu lokal. Karena banyak sekali pertimbangan saya terhadap lagu sebagai sebuah media yang menceritakan hati dan pikiran saya seperti apa.Music adalah ritual bagai ritual bagi saya dan juga sebuah warna esensi dari kepribadian saya. Makanya saya menyukai Vicky Sianipar ( well sebagai seorang Batak sejati walau wajah agak Chinese) yang lagu lagunya sangat indah,magis dan memiliki komposisi ajaib yang bisa meng convert lagu lagu Batak ada dalam tataran modern.
Sama seperti film , jangan paksa saya menyukai MERANTAU yang agak aneh dipandang dari banyak sudut walau secara umum tertutupi dengan adegan laganya yang "katanya" keren.
Begitu juga dengan PANS LABYRINTH yang masih menjadi tanda tanya besar didalam diri saya akan profil dan kehebatan film Del Toro ini. Weell, saya memang merasakan atmosfir khas Del Toro namun agak sulit mencerna wajah kwalitas film ini.
Sebagai penutup saya mau mempromosikan CITRA IDOL yang style nya sangat saya sukai. Wahh kog aQ berharap sekali dia menang Idol... ya.., Citra mampu melumerkan apa itu rasa skeptis saya terhadap musik lokal. dan ternyata benar lohh.., saya malah menyukai lagu C.I.N.T.A yang awalnya agak aneh kemudian benar benar rasanya keren. Begitu juga dengan lagu Sherine "Gregetan" pesan lagu itu nyampe banget.
Waah ternyata aku telah ditembak dengan senjata utama dia "jazz"...
Mau lagi........................